Soto Ayam Ambengan Pak Sadi, Asli Enak! Ditambah Koya? Uenaak!

 

IMG_20160802_133837

Sebenarnya saya bukan penggemar soto ayam. Kalau boleh memilih, saya lebih suka menikmati semangkuk soto daging Madura dengan kuah hangat dan “isi” komplet nan melimpah (potongan daging sapi lengkap dengan jeroan dan telur). 

Saya baru bisa ngefans dengan soto ayam setelah mencicipi menu berkuah kuning menyegarkan ini di dua tempat makan di Surabaya: Soto Cak Har di daerah MERR dan Soto Ayam Ambengan Pak Sadi Asli.

Pendapat saya pribadi, nih, soto ayam di dua rumah makan soto tersebut rasanya nyaris sama. Potongan ayam melimpah, menu kulit, jeroan, juga telur muda tersedia, dan satu hal yang paling saya suka: koya!

Iya, KOYA!

Menurut lidah saya, soto ayam tanpa koya (bubuk kremesan berbahan dasar kerupuk udang dan bawang putih) itu nggak afdal. Saking sukanya saya dengan bubuk koya, saya suka kebanyakan menuangnya. Jadinya sering kali soto saya berubah wujud menjadi bubur soto ayam. Hahaha…

Ngomongin Soto Ayam Ambengan Pak Sadi Asli, baru-baru ini cabang rumah makan tersebut dibuka di Gresik Kota Baru (GKB). Jadi, wahai warga Gresik, nggak perlu jauh-jauh ke Surabaya untuk menikmati seporsi kehangatan soto ayam ini, ya?

Terletak di tempat yang strategis, Jl Kalimantan 103, rumah makan ini cukup spacious alias luas. Terdiri dari dua lantai pula. So, insya Allah nggak bakal kesulitan cari tempat. Tapi, kalau memang berencana makan sekeluarga besar, atau bersama ibu-ibu arisan, atau dengan kawan-kawan kantor, sebaiknya reservasi dulu untuk memastikan ketersediaan tempat.

IMG_20160802_140614

IMG_20160802_140608

IMG_20160802_140448

Namanya juga rumah makan dengan menu utama soto, Soto Ayam Ambengan Pak Sadi Asli cabang GKB ini so pasti sudah siap melayani perut-perut kelaparan di pagi hari. Ya, seperti kebanyakan warung atau depot soto, rumah makan ini sudah buka pukul 07.00. Jadi kalau di rumah belum ada sarapan, nggak usah khawatir. Sambil berangkat kantor mampir aja ke tempat ini. Capcus!

Untuk interior, rumah makan cabang GKB ini cukup apik, lho. Ada kolam di pintu masuk, hiasan-hiasan di dinding, dan handlettering yang menarik.

Untuk penataan meja dan kursinya, lantai 1 menyediakan meja dan kursi kayu, sedangkan lantai 2 hanya meja tanpa kursi. Iyes, lesehan! Seru, deh!

IMG_20160802_140411

soto-ayam-pak-sadi-asli1.jpg

soto-ayam-pak-sadi-asli12.jpg

soto-ayam-pak-sadi-asli5.jpg

Catatan kecil aja, nih. Tangga menuju lantai dua memiliki banyak anak tangga dan agak curam, so hati-hati, ya, terutama yang punya anak kecil. Jangan naik sambil lari, ya!

soto-ayam-pak-sadi-asli2

Untuk menu, tentu soto ayam yang jadi menu utama. Tapi, banyak pilihannya. Ada yang daging saja, ada yang campur jeroan, atau kalau mau daging sama kulit aja monggo, atau daging dan telur muda aja juga bisa.

Kalau mau komplet? Ya bisa bangetlah! Harganya IDR 25ribu. Cukup mihil, sih, tapi –lagi-lagi menurut saya– worth it, kok.

Dan tentu saja, saya meracik soto ayam saya dengan jeruk nipis, sedikit sambal, dan KOYA!

Koya tuh harus banget. It’s not an optional for me. It’s a must! Hehe… mulai, deh, kumat lebaynya. Etapi benar, lho, saya kalau ada bubuk koya tersedia di atas meja rumah makan khusus soto, pasti ngaco ngambilnya. Too much!

Yang asyik lagi, nih, kita bisa melihat gambar Pak Sadi sambil menikmati soto ayam kita. Gimana, nggak, lha wong piringnya selain bertuliskan Soto Ayam Ambengan Pak Sadi Asli, juga memajang gambar seorang lelaki yang sepertinya memang Pak Sadi, hehe…  CMIIW. Seru, kan?

soto-ayam-pak-sadi-asli6.jpg

soto-ayam-pak-sadi-asli7.jpg

Kadang setiap suap saya nuang koya di sendok, padahal di mangkuk sudah penuh koya dan sudah seperti bubur aja, tuh soto. Suami saya bilang, kebanyakan koya bakal ngubah rasa soto. But hey, that’s your own thought. I strongly disagree. Banyak koya malah bikin soto lebih dari sekadar enak. Dengan kata lain, ueeenaak!

Eits, nggak cuma soto ayam ternyata yang disediakan di sini. Ada favorit saya: soto daging lengkap dengan jeroannya! Dan nggak ketinggalan pula, kerupuk ikan (atau udang ya?) dan aneka minuman segar. Tapi biasanya, lagi-lagi menurut pendapat saya, soto tuh padanannya ya es teh atau es jeruk. Kalau minuman yang kental-kental, seperti jus, rasanya kurang segar!

Selain jus, es teh, es jeruk, jeruk hangat, dan teh hangat, minuman yang ditawarkan di sini antara lain sop buah (katanya sih andalannya), es kunir asem, dan es beras kencur. Tinggal pilih mana yang kita suka. Pakai bayar tentunya, nggak cuma milih, hehehe…

soto-ayam-pak-sadi-asli9.jpg

soto-ayam-pak-sadi-asli10.jpg

soto-ayam-pak-sadi-asli11.jpg

Back to soto, sayangnya sampai tulisan ini dibuat, saya belum sempat nyobain soto dagingnya. Next time, deh, ya…  Nanti saya bikin tulisan khusus kalau sudah nyicipin.

Untuk sementara, saya cukup puas dengan soto ayamnya. Sama seperti yang dulu pernah saya rasakan di Surabaya, ketika saya nyobain pertama kali.

What do you guys think?

 

 

 

 

 

10 thoughts on “Soto Ayam Ambengan Pak Sadi, Asli Enak! Ditambah Koya? Uenaak!

    • Halo Mba… wah, saya baru tahu soto Girin. itu soto daging, ya? kalo emang enak, coba deh kapan2 kalo main ke Sragen aku coba 🙂
      Thanks for stopping by btw 🙂

      Like

  1. Tadinya aku tuh nggak ngerti itu bubuk yg putih apaan? Aku.pikir resep rahasia tukang sotonya…pas iseng nanya ealahh rupanya koya toh namanya. Dan cuma dari kerupuk n bawang putih. Tapi langsung nendang efeknya setelah dipakein koya.

    Like

Leave a comment