Permainan Masa Lalu Si Pemalu

kids.jpg

Sore itu, seperti biasa, si sulung pulang dengan penampilan dan aroma “nano-nano”: perpaduan ganteng dan kucel, bau tubuh yang aneh sisa wangi pelembut pakaian bercampur keringat, sorot mata antara lelah, ngantuk dan gembira. Dan seperti biasa pula, sesudah membersihkan diri, si sulung yang penampilannya sudah kembali 1 rasa –ganteng, bersih, dan wangi– itu santai menikmati kudapan sorenya dan segelas minuman segar sebagai pelengkap.

Sambil menikmati kudapan –yang sore itu berupa tahu Sumedang kesukaannya– si sulung bercerita, “Mi, aku sama teman-teman tadi di sekolah mainĀ pero ta kempel. Sama bu guru juga.” Saya terdiam sejenak. “Pero ta kempel?” tanya saya kemudian. “Iya, kata bu guru itu permainan tradisional di kampungnya,” kata sulung saya sambil menggigit tahu Sumedangnya yang masih menul-menul, hangat. Continue reading