Blogger Itu Pinter

blogging

Ehm, ehm… naga-naganya ada yang lagi narsis, nih. Semacam butuh pengakuan. Ditulis besar-besar di judul pula. Ngapunten, mohon maaf, saya memang lagi ingin narsis, tapi dikit aja, kok. Boleh, ya, please…

Oke, blogger itu pinter (baca: cerdas). Saya percaya tidak semua sepakat, tapi setidaknya itu pendapat subjektif saya. Dan sebenarnya dari kaca mata objektif pun, blogger memang pinter, kan?

Saya memang bukan blogger andal atau profesional. Sejak pertama kali ngeblog sekitar sepuluh tahunan lalu, saya sekadar memanfaatkan blog untuk fun, menuangkan gagasan, dan –yang paling sering– curhatan. Daripada gaje alias nggak jelas, mending nulis aja, ya nggak?

Dari sini saja bisa dilihat, kan, kalau blogger itu pinter? Paling nggak bisa menulis lah, karena nggak semua orang bisa “menulis.” Belum lagi blogger senantiasa mengamati fenomena yang lagi happening di masyarakat supaya tulisan-tulisannya selalu kekinian dan fresh. 

Blogger juga kudu kreatif, cerdas menggali ide untuk meng-update postingannya, menyajikan tulisan yang “bergizi,”  bagaimana curhatannya tidak hanya berakhir sebatas curhat namun juga dapat  memberi inspirasi maupun informasi bagi pembacanya. Di samping itu, blogger juga memiliki kemampuan merangkai kalimat agar enak dan empuk ketika dibaca, serta memiliki “rasa.”

Nah, hari-hari ini, blogger jauh lebih pinter dibandingkan ketika pertama kali saya ngeblog. Dari hasil pengamatan saya bersama mbah google, tren blogging saat ini jauh melesat, lebih semarak. Blog sekarang bukan sekadar  media penyampaian pesan sang blogger kepada pembaca, namun lebih dari itu bisa “menghasilkan.”

Mengutip pernyataan seorang kawan blogger, “blogging itu banyak fun and fund-nya.”  Dari sekadar iseng-iseng ngeblog, kita bisa mendapat tawaran oke, lho, semisal job review. Bahkan, sama seperti pekerjaan profesional lainnya, di era serba digital seperti sekarang blogger bisa menjadikan aktivitas ngeblog sebagai pekerjaan full time. Pendek kata, blogger profesional nggak cuma ngeblog untuk passion atau fun belaka, tapi juga  makes a living from the blog. 

Kedengerannya menarik, ya? Tapi tentu untuk bisa berada pada tahapan ini nggak semudah membalikkan telapak tangan. Seorang blogger profesional harus plus plus pintarnya. Jago menulis saja tidak cukup. Harus sepaket dengan kemampuan menguasai online marketing tools, memahami SEO, software grafis (minimal untuk editing foto), membuat video profesional, mengerti software analitik, memahami cara ini-itu untuk mempromosikan blog, dsb, dsb.  Wow, bisa dibayangkan betapa banyaknya ilmu yang dimiliki para blogger profesional ini.  Pasti pinter, kan?

Saya pribadi sampai sekarang masih bertahan pada blogging sekadar untuk aktualisasi diri. Blogging untuk melepas kerinduan menulis yang mendalam pasca menjadi emak-emak. Saya masih belum menguasai teknologi dan bahasa-bahasa pemrograman seperti para blogger profesional di luar sana. Angkat topi, deh, untuk mereka yang konsisten menciptakan konten kreatif sekaligus nggak gaptek dan “menghasilkan.”  Salut!

Apapun preferensinya –tanpa bermaksud jemawa– saya meyakini para blogger itu kreatif, pinter membaca peluang, dan antusias menghadapi “tantangan.” Misalnya, tantangan untuk selalu membuat tulisan informatif-inspiratif, tantangan berteknologi, atau pun tantangan membenahi perawajahan blognya.

Utees-06

Mendapat “tantangan” Design Your Own Tshirt? Fine, siapa takut?

Karena itu, ketika ada “tantangan” dari utees.me untuk design your own tshirt, saya sebagai blogger (walau amatiran) nggak mau tinggal diam, dong. Biarpun nggak punya background design tshirt, saya juga maulah punya kaos hasil buatan sendiri. Oke, mari kita hadapi tantangan ini *drum roll, semangat ’45.*

Pertama kali buka halaman depan utees.me, saya langsung yakin website ini nggak abal-abal. Banner dan perwajahannya bagus dan rapi. Yang bikin pasti pinter, kayak blogger, hehe… Beberapa nama beken tampil di sliding banners beranda website yang merupakan platform online berbasis sosial media ini, salah satunya favorit saya,  Ariyo Wahab.

utees-ariyo

Si papa rock n’roll juga bikin desain kaos di utees.me, lho!

Sip, makin mantap ikutan bikin kaos custom di sini.  Sebagai langkah awal, saya daftar dulu jadi member, isi data-data gitulah. Pas lagi input data, saya sempat membaca brief di sisi kiri yang menyatakan cara kerja para member: design-print-share. Dijabarkan pula bahwa design tshirt online di utees.me sangat simpel. Wah, senangnya kalau prosedur design kaos sampai print kaos di utees.me dibuat mudah. Dan setelah saya melakukannya, ternyata memang beneran gampang!

Eit… log in dulu sebelum berkreasi. Sudah? Oke, silakan pilih menu Design Your Own. Selanjutnya, kita dipandu, step by step, agar nggak bingung. Panduannya sangat runut dan jelas. Diawali dengan penentuan model kaos custom kita: regular, female, atau kids. Saya pilih regular supaya bisa dipakai bergantian dengan bapaknya anak-anak (berbagi itu indah, lho). Selanjutnya, pilih warna custom tshirt kita. Karena saya penyuka warna hitam, maka saya pilih warna pink, eh hitam.

Next, kita akan digiring ke fitur templates. Ada banyak pilihan, namun jika kita jago desain grafis atau ilustrasi, abaikan saja templates ini. Silakan upload karya sendiri.

Saya? Hmm… saya memang nol pengalaman mendesain. Tapi saya nggak pakai template dari utees.me. Gara-garanya, saat sedang asyik menekuni website online tshirt creator ini, bapaknya anak-anak yang menurut saya cukup kreatif mendesain, mondar-mandir di belakang saya seolah “gatal” ingin ikut bikin custom tshirtYa sudah, daripada gaje saya minta dia stop mondar-mandir kayak mandor dan saya minta dibuatkan desain dengan teks “Blogger Itu Pinter.”

Bapaknya anak-anak sempat ragu dengan request saya. Dahinya berkerut, matanya dipicingkan satu (macam Bang Jaja di kuis jadul yang populer dengan jargon Apaan tuh?”). Mimik muka yang nggak asyik itu seolah bertanya-tanya, “Hei, yakin teksnya begitu?”   Ya iyalah, masa ya iya, dong.

Utees-01

Err… yakin teksnya begitu? Bapaknya anak-anak sampai melongo!

So, setelah desain jadi segeralah saya upload.  Selanjutnya, kita diberi kesempatan memilih “Save as Private” atau “Save and Publish.” Apa bedanya? Nah, satu lagi keunggulan utees.me. Kalau kita mau kaos custom kita eksklusif untuk kita seorang, tanpa seorang pun mengganggu alias ngembarin, sebaiknya pilih “Save As Private.” Tapi kalau kita ingin membagi karya kita pada dunia, “Save and Publish” adalah pilihannya. Menariknya, kita nggak cuma memperkenalkan custom tshirt buatan kita ke orang lain, namun juga mendapat rewards $1,11 untuk setiap print kaos yang terjual. Ahay!

utees-paket

utees-paket1

Tuuh, lihat… ada yang termehek-mehek, ogah melepas kaos karya kolaborasi kita.

Okenya lagi, nggak pakai lama, paket kaos free ongkir karya kolaborasi saya dan hubby pun sampai. Cuma 3 hari prosesnya. Aargh… hasilnya keren banget. Sesuai ekspektasi! Kainnya lembut bin adem, 100% cotton . Di utees.me, nggak harus jadi desainer untuk bisa bikin kaos custom. Blogger amatiran seperti saya pun bisa. Bener, kan, blogger itu pinter? 🙂

uteesme-banner

 

 

12 thoughts on “Blogger Itu Pinter

    • hihihi… masa sih? jadi malu saia *blush blush*
      makasih banyak ya sudi mampir. ayo cobain desain di utees.me, gampang banget loh. pilihan template and teksnya buanyaak. kalo dipublish dapet royalti pula. bisa di-redeem kalo udah terkumpul $50.
      mudah2an netnya lancar yaa, hehehe.

      Like

    • boleh, mba… hihihi.
      makasih udah mampir ya. aku kemarin udah mampir ke blog mba turiscantik n hiiy… serem, ada ular! xixixi.
      salam kenal 🙂

      Like

  1. Siang Mbak, salam kenal dari Blogger (eciee…) bandung.
    Nga sengaja nemu link blong Mbak di Blogger perempuan. Mau nyoba design kaosnya ah.
    Kalo semisal kita nge-desain, trus di publish (tapi kita nga mesen kaosnya dulu)…bisa nga Mbak?

    Liked by 1 person

    • Hi, Mba Lana…
      Salam kenal. Thanks udah mampir 🙂
      Bisa kok Mba, desain2 yang banyak juga bisa. Dijamin fun. Beli bajunya sekalian juga ngga rugi, Mba. Bahannya adeeem #testimonibukanpromosi hehehe…
      Yuk, langsung cus ke TKP 😀

      Like

Leave a comment