Pojok Bermain Anak -100 Ide Permainan Seru dan Mendidik untuk Si Buah Hati

IMG_20170105_070657.jpg

Judul: Pojok Bermain Anak
Penulis: Umama, M.Kom
Penerbit: Stiletto Book
Tahun Terbit: Juni, 2016
Tebal: 205 halaman

Sinopsis:

Banyak di antara kita yang mengira kalau PAUD hanyalah sebutan untuk lembaga-lembaga formal seperti TK yang terdaftar oleh Dinas Pendidikan. Padahal, keluarga pun sebenarnya bisa turut berperan dalam pendidikan anak usia dini di rumah, yang kemudian disebut sebagai jalur pendidikan informal. Atau saat ini hits dengan istilah “homeschooling usia dini” alias PAUD di rumah.

Dalam buku ini, penulis menjelaskan berbagai hal mengenai pendidikan anak usia dini (PAUD) melalui implementasi 100 macam qktivitas permainan yang sudah dilakukan penulis dalam program homeschooling usia dininya. Berbagai aktivitas tersebut mudah dipahami, dilakukan, serta dimodifikasi oleh Anda yang ingin mendidik sendiri putra-putrinya di rumah.

Buku ini akan menjadi panduan yang sangat membantu Anda dalam mendidik si kecil di rumah, karena sejatinya, tempat belajar paling ideal buat anak usia dini itu di rumah, bersama kita, orangtuanya.

***

Saya memiliki lebih dari satu anak. Meski begitu, saya masih kurang cakap dalam urusan bermain dengan mereka, khususnya anak-anak yang masih kecil. Mungkin saya bisa berkilah, “Ya maklumin ajalah, wong sejak dulu saya kurang kreatif.” Dan memang betul, lho, sejak dulu saya paling tidak suka dengan segala sesuatu yang berbau keterampilan tangan maupun ketangkasan. Saya tidak pernah tertarik mempelajarinya, entah itu membuat hiasan dinding, decoupage, meronce, membuat tas, merajut taplak, apalagi menjahit baju. Itu bukan saya banget. Bagi saya, berkutat di komputer untuk menulis atau belajar bahasa jauh lebih menyenangkan dibandingkan hal-hal yang saya sebut sebelumnya itu.

Tapi ternyata ketidaktertarikan saya pada keterampilan maupun kerajinan tangan membuat saya sering buntu ide ketika kini harus berhadapan dengan anak-anak. Ya, saya kerap bingung harus ngapain lagi saat anak-anak mengajak bermain. Mungkin saya bisa membacakan buku cerita, bermain petak umpet atau board game seperti scrabble, monopoli, puzzle, atau masak-masakan dengan mereka. Ya, pokoknya asal ada alat bantu yang sudah siap pakai, saya bisa mulai bermain dengan anak-anak.

Tapi tentu saja anak-anak akan bosan kalau bermainnya itu-itu aja. Iya, nggak, sih? Akhirnya, saya beri mereka pensil warna (atau krayon) dan buku gambar. Nantinya, hasil karya mereka saya beri bintang. Atau kalau mereka masih bosan, saya mencoba mengajak mereka bermain tebak-tebakan. Misalnya, “Apakah aku. Aku adalah binatang. Warnaku putih. Aku senang melompat.” Lalu anak-anak akan berebut menjawab, “Kelinci.”

Atau kalau nggak, kita main subyung. Itu, lho, permainan jari yang kemudian dihitung dan disebut berdasarkan alfabet. Misalnya ada 5 jari yang menunjuk, maka huruf yang didapat E. Nah, nanti masing-masing peserta menyebutkan nama-nama benda yang berawalan E (tergantung kesepakatan juga, sih, mau nama benda, nama buah, nama orang, nama binatang, atau nama apapun).

Oke, back to keterampilan, biasanya saya menyerah kalau anak-anak minta dibuatkan sesuatu dari kertas lipat. Kebingungan serupa saya alami saat si kecil meminta bantuan saya membuat mobil-mobilan dari kardus, misalnya. Aduh, untuk urusan prakarya semacam ini saya melambaikan tangan ke kamera, deh. Ujung-ujungnya, anak-anak meminta tolong pada ayah mereka karena kebetulan suami saya jauh lebih terampil dibandingkan saya. Huft.

Alhamdulillah, beberapa bulan lalu saya dapat buku keren terbitan Stiletto Book. Pojok Bermain Anak judulnya. Merci beaucoup, mbakyu Carolina Ratri yang sudah mengirimkan buku ini. Senang banget atuh dikasih hadiah sama Managing Editor portal mamah muda keren Rocking Mama.

Dan asli, buku ini menginspirasi saya banget. Gimana nggak, Pojok Bermain Anak yang ditulis oleh Umama, M. Kom, seorang ibu homeschooling usia dini dan founder Komunitas Bimbingan Stimulasi Pojok Bermain DIRA itu berisi 100 aktivitas non-gadget (baca: komputer, laptop, tablet, ponsel pintar, dan sejenisnya) yang seru, eduktaif, dan Islami. Ada bonusnya lagi: buklet Checklist Indikator Perkembangan Anak. Duh, lengkap banget, ya?

img_20170105_070625

Sesuai judulnya, Pojok Bermain Anak ditujukan untuk anak-anak, wabil khusus anak-anak usia dini. Usia dini itu berapa tahun, sih? Di buku ini ada jawabannya, tepatnya di awal Chapter 1: Mendampingi Tumbuh Kembang Anak. Seperti ditulis di halaman 4, masa  anak usia dini adalah pada rentang 0-6 tahun.

Pada masa anak usia dini (0-6 tahun), fokus pendidikan anak masih pada penumbuhan dan pembentukan akhlak (karakter).

(halaman 4)

Mendidik anak, menurut buku Pojok Bermain Anak, sejatinya dimulai sejak dia lahir, dengan pendidikan yang sesuai dengan tumbuh kembang usia anak. Kita dapat memilih jalur pendidikan di rumah untuk anak-anak yang berusia 0-6 tahun. Pendidikan anak usia dini di rumah juga dikenal dengan istilah homeschooling usia dini.

Bagaimana dengan orangtua yang memercayakan anak usia dininya pada pendidikan formal seperti playgroup atau TK? Tentunya nggak masalah, ya, tapi bagaimanapun juga orangtua tetap berkewajiban mendidik si buah hati di rumah. Bukankah al-ummu madrasatul ula (ibu adalah sekolah utama)?

Buku Pojok Bermain Anak ini terdiri dari 3 Chapter. Chapter 1  fokus pada Mendampingi Tumbuh Kembang Anak. Ada 6 sub-bab dalam bab awal ini, yakni Apa Itu Pendidikan Anak Usia Dini?, Kemampuan Motorik Kasar dan Motorik Halus, Kemampuan Sensori, Kecerdasan Majemuk Gardner, Melatih Kemandirian, dan Kecerdasan Spiritual.

img_20170103_192007

Lanjut ke Chapter 2, kita akan masuk pada inti buku ini, yakni 100 Aktivitas Seru, Edukatif dan Islami untuk Homeschooling Anak Usia Dini. Ada 3 sub-bab pada bab ini, yakni Permainan Indoor, Permainan Outdoor, dan Outing (Kunjungan ke Berbagai Tempat).

Banyak ide yang bisa saya sontek lewat bab ini, meski mayoritas menuntut kreativitas dan keterampilan saya, ibunya. Hmm… tidak terlalu yakin, sih, tapi setidaknya saya akan mencoba. Beberapa ide permainan yang ditawarkan buku Pojok Bermain Anak ini antara lain membuat pola kertas, bermain tenda, membuat wayang sederhana, membuat jam aktivitas, menggunting acak, melipat, membuat emotion pad, membuat sliding car dari rol tisu bekas, dan menjelajah seperti Dora the Explorer dengan teropong buatan.

Ada juga bermain story telling dengan menggambar, membuat jemuran kertas, mobil-mobilan dari kemasan bekas, permainan jual-beli dengan koin mainan, membuat miniatur lalu lintas, miniatur peternakan/kebun binatang, miniatur pelangi, menyusun balok, permainan sensomotorik ala busy bag, main hujan-hujanan, membuat homemade playdough, mengejar bayangan, mengamati benda langit, mengamati hewan dan tumbuhan di sekitar rumah, lempar-tangkap bola, dan tidak ketinggalan melatih anak beribadah dengan cara yang menyenangkan.

Kesemuanya tentu saja disesuaikan dengan usia si anak. Dan permainan-permainan ini tidak sekadar fun, lho, tapi juga sangat bermanfaat untuk menstimulasi kecerdasan anak, entah itu kecerdasan visual-spasial, kemampuan kreativitas dan imajinasi, kecerdasan linguistik (bahasa), kecerdasan logis-matematis, kecerdasan kinestetik, atau kecerdasan lainnya, termasuk melatih koordinasi motorik kasar dan halus. Permainan-permainan ini bisa juga sebagai sarana menanamkan nilai-nilai agama kepada anak. Misalnya ketika membuat miniatur pelangi, kita bisa sambil bercerita bahwa pelangi ciptaan Allah sambil menjelaskan dengan bahasa sederhana bagaimana proses terjadinya pelangi (yang sekaligus mengajarkan anak sains dasar).

Dari semua ide permainan yang ditulis dalam buku Pojok Bermain Anak ini, saya paling tertarik dengan fingerprint/handprint. Seperti ditulis di halaman 129, fingerprint tree (pohon sidik jari) cukup menyenangkan untuk anak kita (dan menurut saya juga menyenangkan untuk saya sendiri).

Berhubung saya tidak terlalu kreatif, maka permainan fingerprint ini cukup menarik sekaligus mudah untuk saya praktikkan. Caranya sesederhana ini: kita menyapukan cat air atau pewarna makanan di telapak tangan anak, lalu menempelkannya ke media seperti kain, styrofoam, kertas gambar, dinding (hanya bagian dinding yang diperbolehkan, misalnya untuk dekorasi dinding kamar anak, atau dinding ruangan bermainnya), atau kaca jendela. Tapi pastikan noda cat di kaca itu mudah dibersihkan kembali, ya?

img_20170105_071018

img_20170105_070957

Buku Pojok Bermain Anak ini ditutup di Chapter 3, dengan 3 sub-bab, Evaluasi Pendidikan Anak Usia Dini, Grafik Pertumbuhan Berat Badan dan Tinggi Badan oleh WHO, dan tentu saja Checklist Indikator Perkembangan Anak Usia Dini oleh Diknas.

Bagi saya, Pojok Bermain Anak adalah buku yang tepat untuk ibu seperti saya yang tidak terlalu kreatif namun berkeinginan keras mengurangi keterlibatan gadget dalam kehidupan anak-anak. Buku ini sarat ide permainan yang dapat membantu saya menggali ide permainan ketika tidak tahu lagi harus bermain apa dengan si buah hati.

Cover buku ini, yang didesain oleh Teguh Santosa, cukup menarik perhatian saya. Eye-catching gitulah, dan khas anak-anak. Layout bukunya juga rapi. Bikin betah bacanya. Bravo untuk Arya Zendy. Kemudian untuk gaya menulis Mbak Umama, yang kemudian dipoles editor Weka Swasti dan proof-reader Herlina P. Dewi, saya suka. Empuk dibacanya.

Hanya sayangnya, gambar-gambarnya kurang begitu jelas (mungkin karena buku ini tidak berwarna, ya). Tapi nggak masalah juga, sih, masih bisa dilihat walau mata ini harus mencicil, hehe…

Terima kasih sudah berbagi ide bermain edukatif dan islami untuk homeschooling anak usia dini, ya, Mbak Umama. Bekal penting buat saya dan semua ibu yang ingin terus belajar menjadi ibu yang lebih baik lagi.

4.5 stars! star

10 thoughts on “Pojok Bermain Anak -100 Ide Permainan Seru dan Mendidik untuk Si Buah Hati

    • Mba Dewiiii… Makasih udah mampir. Sy sering ke blog Mba. Sukaaa banget baca cerita cerita Mba di Denmark. Keep writing and sharing ya Mba…
      Boleh banget rekomendasikan buku ini ke ponakan atau siapa aja karena emang sarat ide bermain yang mendidik. Salam untuk ponakan ya Mba… 😘

      Liked by 1 person

    • Iya mba Nita . Sedih juga kalo pas anak anak bosen main sy ga dapat ide mau main apa lagi. So, buku ini membantu banget Mba. Edukatif pula.
      Makasih sudah berkenan mampir ke blog saya ya, Mba…

      Like

    • Sama-sama Mba Zata 🙂
      Iya Mba, monggo dicari di toko-toko buku terdekat. Atau pesan ke Stiletto Book juga bisa, Mba :).
      Thanks for visiting my blog ya…

      Like

Leave a comment