Ketika ‘Alarm Tubuh’ Berbunyi, Ini yang Saya Lakukan

get-well-1485632_1280.jpg

Jangan sepelekan “alarm tubuh” karena itu berarti ada yang kurang pas dengan tubuh kita. “Alarm tubuh” juga bisa diartikan sebagai sebuah “protes” agar si empunya tubuh segera beristirahat atau memerhatikan dirinya lebih baik lagi.

Dan belum lama ini “alarm tubuh” saya berbunyi, di saat saya sedang dibutuhkan untuk sebuah hajatan penting di keluarga saya.

Begini kisahnya. 

Jadi, ceritanya minggu lalu adalah minggu yang sangat sibuk buat saya dan keluarga besar. Adik laki-laki saya satu-satunya menikah. Sebenarnya nggak repot-repot amat, sih, ya, karena dalam tradisi masyarakat kita, yang mengadakan gawe biasanya keluarga perempuan. Tapi bagi saya, mau laki-laki atau perempuan yang mengadakan, kedua belah pihak pasti sibuk. At least menyiapkan apa-apa yang harus dibawa saat acara, meng-organize para tamu, menyiapkan akomodasi dan penjemputan untuk keluarga yang tinggalnya di luar kota, dan printilan persiapan ini-itu lainnya.

Apalagi, ibu saya sudah dipanggil Yang Mahakuasa setahun lalu. Dan kakak perempuan tertua saya tinggal di luar negeri dan kebetulan tidak bisa mudik. Praktis, sayalah yang menggantikan peran ibu sebagai anak perempuan tertua di keluarga. Ya, walaupun sebnarnya saya belum tua-tua amat, sih, hahaha…

Belum pengalaman mantu, tentu saya nggak ngerti apa-apa soal persiapan pernikahan. Anak saya masih kecil-kecil juga. Tapi Alhamdulillah, ada keluarga besar yang siap membantu kami. Jadi saya delegasikanlah sebagian tugas sebagai anak tertua di keluarga kepada mereka yang lebih pengalaman. Thank you so much. You guys are awesome! 🙂

Baca Juga: Lidah Kucing Kesukaan Ibu

Entah karena ikutan tegang adik lelaki saya satu-satunya bakal mengakhiri masa lajangnya atau tidak, yang jelas beberapa hari menjelang hari H acara saya sakit. Sakitnya sih bukan yang parah-parah amat, alhamdulillah. Tapi tetap saja cukup membuat saya sempat pesimistis bisa menghadiri salah satu hari terpenting dalam hidup adik saya itu.

Saya pusing, demam, flu, dan tenggorokan panas plus kering. Awalnya hanya pusing, sih. Sepertinya karena saya kurang istirahat. Si baby yang bulan lalu tepat berusia 1 tahun tiba-tiba berantakan pola tidurnya. Dia cranky luar biasa. Tidurnya di atas tengah malam, bahkan menjelang Subuh. Padahal paginya saya harus menyiapkan anak-anak saya lainnya bersekolah. Rasanya pagi hari saya seperti Zombie. Hidup tapi nggak hidup. Mata sangat sulit dibuka. Tapi si baby udah bangun paginya. Yuk, main Plants vs Zombies aja, Nak!

Usut punya usut, ternyata si bayi mau tumbuh gigi lagi. Total 4 gigi sudah nongol, dan kayaknya masih akan nambah dalam waktu dekat. Alhamdulillah.

Masalah tidur berhasil diatasi. Saya dan hubby bahu-membahu bergantian momong anak di malam hari. Untungnya suami tipikal papa siaga. Sama sekali nggak canggung atau keberatan membantu istrinya yang cantik ini. Vielen dank, Papa! I heart you! 🙂

Masalah satu selesai, masalah lain muncul. Tiba-tiba saya KO. Serumah pada sehat walafiat, saya mendadak flu dan tenggorokan panas serta kering. Duh, padahal acara adik saya tinggal menghitung hari, kata Krisdayanti mah. Tapi tubuh sudah membunyikan “alarm”-nya dan itu berarti tanda bahaya. Ini sinyal agar saya memerhatikan tubuh saya dan segera beristirahat.

Dengan tekad kuat agar segera pulih dan bisa fresh di acara pernikahan adik saya, saya pun memperbanyak istirahat dan minum obat karena rasanya badan ini nyeri serta menggigil. Paracetamol tentu menjadi pilihan saya karena tergolong aman. Tapi karena flunya nggak kunjung reda, saya akhirnya minum obat flu yang juga mengandung paracetamol. Nggak lupa, saya minum air putih yang banyak karena air putih jelas menyehatkan dan membantu penyembuhan.

Syukur alhamdulillah, akhirnya sehari menjelang hari H saya pulih seperti sedia kala. Dan saya bisa menjadi saksi bersatunya dua insan dalam ikatan pernikahan. Lihat, deh, foto ini. Tampak mereka sangat bahagia dan the bride looked so pretty, stunning, gorgeous, beautiful – what else should I say? She’s just so adorable! 

Selamat, ya, untuk kalian berdua! *smooch*

img_20161006_115734
Akhirnya saya bisa menyaksikan pernikahan adik saya ini, setelah sempat sakit beberapa hari. Selamat, ya. Semoga samawa.

Bicara soal “alarm tubuh,” saya termasuk orang yang cukup aware akan hal ini. Jika saya sudah merasa ada yang nggak beres dengan bodi saya, saya biasanya melakukan antisipasi dengan melakukan beberapa hal ini, sebelum telanjur KO berkelanjutan.

Apa saja yang saya lakukan saat “alarm” tubuh saya berbunyi? Ini beberapa di antaranya.

1. Istirahat yang cukup

sleep-1209288_1920

Ini penting banget dilakukan jika tubuh sudah memberi sinyal kurang oke. Entah bersin-bersin, pusing, badan pegal-pegal, tengkuk penat, apa saja pokoknya badan sudah memberi kode nggak fit, segera beristirahat merupakan salah satu solusi cukup jitu.

Istirahat yang cukup sering kali membuat sinyal tubuh yang kurang oke menjadi oke kembali. Terkadang tanpa perlu minum obat pun tubuh bisa bugar kembali setelah kita tidur atau sekadar beristirahat, lho!

Jadi, yuk istirahat!

Baca Juga: Sejenak Menjauh dari Hiruk-Pikuk Kota di Finna Golf & Country Club Resort 

2. Kesampingkan dulu rumah yang berantakan, delegasikan tugas rumah

Masih berhubungan dengan istirahat, ada kalanya kita tidak bisa beristirahat karena tanggungan pekerjaan. Ibu rumah tangga seperti saya, misalnya, bisa jadi sulit beristirahat karena kondisi rumah yang masih berantakan bak kapal pecah. Belum lagi masih ada anak-anak yang harus diurus. Mana bisa istirahat?

Well, jika memungkinkan, jangan ragu meminta bantuan orang lain, terutama pasangan. Delegasikan tugas rumah tangga sementara waktu dan beristirahatlah.

Namun jika tidak memungkinkan, cuek aja dululah dengan kondisi rumah yang kayak kapal pecah. Rapikan semampu Anda saja. Pentingkan istirahat daripada kesehatan Anda semakin memburuk. Iya, kan?

3. Minum cukup air putih

water-cooler-981167_1920

Ini pentiiing banget. Stay hydrated. Dan minum air putih adalah salah satu cara agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari dehidrasi.

Air putih yang cukup juga bagus untuk mengembalikan energi saat sedang sakit. Baik pula untuk “membersihkan”tubuh. Menyehatkan lah pokoknya.

4. Mengurangi makanan atau minuman pemicu makin bertambah parahnya penyakit

longan-1290167_1920

Saya punya cerita soal poin ini. Persis ketika sakit, saya ditawari seorang kawan salah satu buah favorit saya: kelengkeng. Duh, saya bisa habis berkilo-kilo untuk buah kecil nan manis ini. 11-12 lah dengan rambutan.

Kalau sudah mencicipi kelengkeng atau rambutan, rasanya nggak bisa berhenti. Terus, dan terus, dan terus, sedikit lagi, satu kali lagi, eh akhirnya nggak sadar sudah hampir habis. Hadeuh!

Tapii… kalau tenggorokan saya sudah menyampaikan sinyal tidak beresnya, saya nggak berani istiqomah alias tetap makan buah kesukaan saya ini. Saya sebaiknya menghindari apa yang bisa memperparah kondisi saya.

Saya puasa kelengkeng dulu, karena konon kelengkeng kurang bersahabat dengan tenggorokan dan dapat memperparah sakit tenggorokan atau batuk seseorang.

Kalau saya nekat makan kelengkeng, belum tentu saya bisa menikmati es buah di acara adik saya kemarin. Betul apa betul? 🙂

Baca Juga: Soto Ayam Ambengan Pak Sadi, Asli Enak! Ditambah Koya? Uenaak!

5. Makan yang teratur, dipaksa walau enggan

fried-rice-762362_1920

Oh iya, saya lupa menyebutkan bahwa sakit maag saya ikutan kambuh karena saya malas makan ketika sakit kemarin. Hmm… ini jangan ditiru, ya.

Justru saat tubuh membunyikan alarm tanda bahayanya, sebaiknya kita memperbaiki pola makan dan bukan sebaliknya agar tidak bertambah buruk kondisi kita. Kalau tidak mau alias enggan, ya dipaksa.

Ini catatan buat saya juga, lho!

6. Makan kurma

date-1091228_1920

Ini juga salah satu tip cukup ampuh saat “alarm tubuh” kita berbunyi: mengonsumsi kurma.

Saya termasuk orang yang gampang lemas. Dan saat sakit kemarin, tubuh ini serasa nggak ada aliran darahnya. Lemas. Anyep.

Seringnya, sih, kalau kondisi seperti ini berarti tekanan darah saya rendah. Dan biasanya, supaya hilang –atau minimal berkurang– lemasnya, saya mengonsumsi kurma.

Kebetulan stok kurma di rumah masih banyak, jadi begitu badan terasa lemas, kurma bisa jadi solusi karena memang kurma adalah sumber vitamin, mineral, energi, gula dan serat.

Mineral esensial seperti kalsium, zat besi, fosfor, sodium, potassium, magnesium, dan zinc semua ada pada kurma. Selain itu, kurma juga kaya vitamin seperti thiamin, niacin, riboflavin, folat, vitamin A, dan vitamin K. Lengkap, bukan?

Tambahan lagi, kurma juga baik untuk pencernaan, merawat dan mencegah anemia, serta memperkuat tulang.

Sip!

7. Minum madu untuk mengembalikan stamina

honey-1006972_1920

Selain kurma, madu juga bagus untuk mengembalikan energi dan stamina. Madu juga diyakini dapat meredakan batuk, sakit tenggorokan, atau panas dalam.
Jadi, saat saya sedang tidak fit seperti kemarin, saya biasanya mengonsumsi madu untuk mengembalikan energi. Cobain, deh!

8. Minum obat jika diperlukan 

medicine-791817_1920

Kalau “alarm tubuh” sudah meningkat ke tahap yang lebih serius alias sakit lumayan parah, berarti saatnya berkunjung ke dokter untuk mendapat penanganan dan obat tentu saja.

Minum obat secara teratur sesuai petunjuk dokter, ya. Atau jika membeli obat yang dijual di pasaran, selalu perhatikan petunjuk penggunaannya dan masa kedaluwarsanya. Oke?

Baca Juga: Liburan Ceria Bebas ‘Leisure Sickness’

9. Kalau sudah lebih baik, boleh juga mengonsumsi multivitamin agar semakin fit

img_20160926_231006

Ketika tubuh sudah terasa lebih baik, tidak ada salahnya memulihkan dengan mengonsumsi multivitamin. Salah satu multivitamin yang cocok untuk masa pemulihan adalah Theragran-M

Theragran-M adalah multivitamin-mineral yang membantu memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral pada masa penyembuhan setelah sakit. Yes, ini adalah multivitamin yang oke. Vitamin yang bagus untuk Mempercepat Masa Penyembuhan.
Kandungan Theragran-M cukup komplet, lho. Ada vitamin A, D, B1, B2, B6, B12, niasinamida, kalsium pantotenat, vitamin C, dan E. Kemudian Iodium, besi, tembaga II, mangan II, magnesium, dan seng.
Selengkapnya bisa dilihat di sini:
theragran-kandungan.jpg

Selain karena kandungannya yang komplet, yang juga bikin sreg dari multivitamin produksi PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk. ini adalah logo Halal MUI di kemasan depannya. Bagi seorang muslimah seperti saya, kehalalan sebuah produk –termasuk multivitamin– adalah penting untuk memberikan rasa aman dan nyaman.

Sama seperti multivitamin pada umumnya, Theragran-M sebaiknya dikonsumsi 1 tablet sehari sewaktu atau setelah makan, atau juga berdasarkan anjuran dokter.

img_20160926_180624

Meski baik digunakan dalam masa penyembuhan setelah sakit, perlu dicatat bahwa Theragran-M bukan obat. Ia adalah suplemen tablet salut gula dengan kandungan vitamin, nutrisi, dan mineral terbaik dalam batasan kecukupan gizi yang telah disetujui BPOM.

Meski begitu, untuk pasien dengan riwayat diabetes, sebaiknya konsultasi dulu ke dokter ya, karena multivitamin ini merupakan tablet salut gula.

Juga untuk mereka yang memiliki penyakit lambung, entah maag atau gastritis, ada sedikit perhatian, nih. Mungkin Anda akan merasa mual karena Theragran-M mengandung vitamin C 200 mg. Jadi, sebaiknya mengonsumsi multivitamin ini segera sesudah makan agar tidak terjadi iritasi lambung.

Bagaimana dengan wanita hamil dan ibu menyusui? Memang betul mereka membutuhkan tambahan vitamin dan mineral, namun untuk mengonsumsi Theragran-M sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter spesialis kandungan karena kondisi tiap ibu hamil dan menyusui berbeda.

Oya, untuk diperhatikan juga, nih. Selain mengonsumsi Theragran-M, jangan lupa tetap menjaga asupan cairan Anda, ya. Sebaiknya Anda  minum air putih sekitar 2-2,5 liter per hari. Mudah-mudahan dengan kombinasi pertahanan seperti ini, Anda senantiasa sehat dan bisa melakukan hal-hal positif dan menyenangkan bersama orang-orang yang Anda kasihi.

Sama seperti saya yang minggu lalu sempat pesimistis bisa menghadiri acara pernikahan adik laki-laki saya satu-satunya. Namun dengan beberapa langkah antisipasi terhadap “alarm tubuh” saya, plus mengonsumsi Theragran-M yang merupakan vitamin untuk mengembalikan kondisi setelah sakit, alhamdulillah saya tidak melewatkan momen berharga yang insya Allah sekali seumur hidup itu.

Karena bagaimanapun, My Healthiness, My Precious Moment!

Bagaimana dengan Anda? Ada pengalaman seperti saya? Sila share di kolom komentar, ya. Jangan ragu-ragu! 🙂

“Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Taisho.”

65 thoughts on “Ketika ‘Alarm Tubuh’ Berbunyi, Ini yang Saya Lakukan

  1. Hi Mba DIni senangnya dikunjungi 🙂 salam kenal juga mba..
    Komplit banget tipsnya mba tapi memang betul kalau sdh alarm bunyi lebih baik tidur dan saya paling ga konsisten untuk konsumsi madu hehehe padahal jualan madu *malah promo terselubung ^^

    Gudluck juga y mba 🙂

    Like

  2. Ya mba Dini, klo udah ada alarm, mending rehat sejenak ya, ngga usah dipaksain. Rileks… Terus dihajar deh mkn yg bener ^^ insya Allah fit lagi. Aku jg cocok mnggunakan madu. Theragran nya juga 🙂
    Good luck mbaa ^^

    Liked by 1 person

    • Iya Mba, betul. Alhamdulillah, sama Mba. Madu memang kaya manfaat utk keseharan ya. Theragran-M untuk melengkapi. Terima kasih sudah mampir ya Mba…

      Like

  3. Wiih kalo kecapean ya seperti itu ya Mbak, bisa flu, sakit tenggorokan dll.
    ALhamdulillah sadar alarm berbunyi jadi langsung antisipasi daan ada Theragran-M. Saya juga minum ini 🙂

    Like

    • Wah, sama dong kita Mba. Toss dulu dong :).
      Iya Mba alhamdulillah mendengarkan alarm tubuh jadi ngga sampai berlarut sakitnya. Biarpun cuma flu tetep ga enak banget deh rasanya. Thanks udah mampir ya Mba…

      Like

    • Iya Mba, alhamdulillah selama ini kalau sedang tidak enak badan atau lemas minum madu dan kurma menjadi lebih baik. Thanks udah mampir ya Mba 🙂

      Like

    • Betul, Mba. Walaupun kadang risih juga ya liat berantakan di sana-sini. Tapi ya cuekin aja dulu, sehatin diri dulu, baru beberes lagi :).
      Terima kasih sudah mampir ya, Mba 🙂

      Like

Leave a comment